Hujan di luar sana
Tanpa
suara tanpa air
Lalu
apakah yang menetes di depanku kini?
Tetesan
itu lembut
Mengalun
indah penuh rasa
Aku
mencoba bertanya pada kunang-kunang yang berlarian kecil mengitariku
Aku bingung
Bingung
Bingung lagi
Sangat bingung
Kunang-kunang tersenyum simpul penuh arti
Namun ia enggan bersuara
Bahkan untuk menjawab tanyaku ia tak mau
Kunang-kunang menatapku lekat
Sangat lekat
Tak berkedip
Sekalipun hanya sedetik dentum waktu
Kunang-kunang berhenti berlari
Ia mendekatiku
Mungkin ia kasihan padaku
yang kebingungan
Mendekatiku lagi
Sangat dekat
Tanpa jarak
Setengah berteriak agak berbisik
“Tetesan itu memang ada
nyata
tanpa skenario sutradara”
“Tetesan itu tulus
tanpa sandiwara pemain
drama”
“Tetesan itu rindu
nyata dan tulus”
“Tetesan itu ada karena hujan dan aku. Aku si kunang-kunang
dalam hatimu”.
Gresik, 15 Desember 2013
Tidak ada komentar:
Posting Komentar