Sabtu, 01 Februari 2014

KEPINGAN BAHAGIA





Kupikir mentari itu setia,
Ternyata ia akan lelah menggantungkan dirinya di langit
Diriku beranggapan bintang paling menyala,
Nyatanya dia hanya batu redup yang kelak takkan bisa bersinar tanpa bulan

             Tiba ketika sang waktu bertemu ujungnya,
             Saat air hujanpun enggan menetes membasahi keringnya bumi
             Aku tetaplah makhluk kecil yang hina,
             Berandai menjadi putripun tak layak.
             Merintih, sakit dan jiwa ini terkoyak.

Aku,
Diriku dan semua takdirku
Hanya goresan debu hitam tak bermakna.
Aku, diriku dan semua takdirku
Kini kutemukan dalam sebingkai senyuman indah.

             Karena nyatanya,
             Ada kepingan bahagia yang memapah rapuhnya tangkai jiwa dalam hidupku.
             Kamu,
             Dirimu dan semua takdirmu.
             Telah mengukir sinar terang,
             Walau tak sempurna namun sinar itu tak pernah redup.
             Indah dan menenangkan.

 
Gresik, July 16th 2013




Tidak ada komentar:

Posting Komentar