Sabtu, 01 Februari 2014

HUJAN, KUNANG-KUNANG, DAN RINDU




Hujan di luar sana
 Tanpa suara tanpa air
Lalu apakah yang menetes di depanku kini?
Tetesan itu lembut
Mengalun indah penuh rasa

Aku mencoba bertanya pada kunang-kunang yang berlarian kecil mengitariku
Aku bingung
Bingung
Bingung lagi
Sangat bingung
Kunang-kunang tersenyum simpul penuh arti
Namun ia enggan bersuara
Bahkan untuk menjawab tanyaku ia tak mau

Kunang-kunang menatapku lekat
Sangat lekat
Tak berkedip
Sekalipun hanya sedetik dentum waktu

Kunang-kunang berhenti berlari
Ia mendekatiku
Mungkin ia kasihan padaku
yang kebingungan
Mendekatiku lagi
Sangat dekat
Tanpa jarak

Setengah berteriak agak berbisik
“Tetesan itu memang ada
nyata
tanpa skenario sutradara”

“Tetesan itu tulus
tanpa sandiwara pemain drama”

“Tetesan itu rindu
nyata  dan tulus”

“Tetesan itu ada karena hujan dan aku. Aku si kunang-kunang dalam hatimu”.

Gresik, 15 Desember 2013



Tidak ada komentar:

Posting Komentar