Kamis, 13 Maret 2014

KEKOSONGAN KONFLIK DALAM NASKAH DRAMA REMAJA “DREAM HIGH” KARYA YULISYAH PUTRI DAULAY



Hidayatul Ilmiah
122074044
PB 2012

          Sebagai salah satu jenis sastra, drama memiliki beberapa unsur di dalamnya. Mengenai hal ini, Panut Sudjiman berpendapat ada 7 unsur drama. Yakni:

  1. Konflik
Ketegangan di dalam cerita atau pertentangan antara dua kekuatan dalam cerita
  1. Dialog
Percakapan antara dua tokoh atau lebih
  1. Peristiwa
Kejadian yang terjai dalam cerita
  1. Tokoh
Individu rekaan yang mengalami peristiwa atau berkelakuan di dalam cerita

  1. Watak
Sifat atau ciri tokoh
  1. Alur
Rangkaian cerita atau peristiwa yang menggerakkan jalan cerita dari awal, konflik, perumitan, klimaks, dan penyelesaian
  1. Episode
Bagian pendek sebuah drama yang seakan-akan berdiri sendiri, tetapi tetap merupakan bagian alur utamanya.

            Sebuah drama akan terlihat semakin menarik, jika konflik yang disajikan juga menarik. Konflik berfungsi menggerakkan cerita, mengarahkan narasi tokoh-tokoh dalam cerita, serta menaikkan tension dan dramatic.
            Naskah drama remaja “Dream High” karya Yulisyah Putri Daulay ini menyajikan konflik yang kurang menarik. Selain konflik yang disajikan hanya dua konflik utama, ada satu konflik yang klimaksnya mengambang. Tidak ada penyelesaian dari konflik tersebut, padahal dari jalan cerita sebelum adanya konflik tersebut sangat mendukung munculnya konflik-konflik baru. Hal ini menimbulkan adanya kekosongan dalam konflik, sehingga cenderung membuat klimaks drama tidak jelas dan kurang menarik.
            Naskah drama remaja yang mengisahkan tentang dua kubu dalam sekolah terkenal ini menekankan pada konflik kesenjangan antara Genk Style dan Genk Smart. Genk Style terdiri atas siswi-siswi cantik, populer, dan mentel. Sedangkan Genk Smart terdiri atas siswi-siswi yang dianggap culun, kuper, dan kutu buku. Konflik utama yang pertama dipicu oleh sikap Genk Style yang sering menjahili dan menghina Genk Smart. Hal ini bisa dilihat hampir dalam semua kejadian.
Rani     : ah udah ah! Stop-stop! Ada Culun CS tuh.. gangguin yuk (percakapan 3)
Rani     : Eh tuh liat deh, personilnya Culun CS. Gangguin yuk (percakapan 52)
            Konflik utama yang kedua adalah ketika Rani dari Genk Style, dan Ika dari Genk Smart menyukai satu cowok yang bernama Dana. Namun sayangnya, Dana lebih menyukai Ika.
Rani maupun Ika sama-sama terpesona oleh ketampanan Dana. Lain halnya dengan Dana, Dana seharian terus mikirin Ika…… (prolog 7)
Konflik ini tidak begitu dikembangkan, hanya saja dalam konflik ini ada kejadian dimana surat dari Dana untuk Ika, salah kirim ke Rani. Setelahnya Rani hanya diam dan kesal. Padahal jika melihat kejadian-kejadian sebelumnya dalam drama tersebut, ada potensi pengembangan konflik ini. Misalnya tokoh Rani tidak terima dan iri dengan Ika, maka ia dan teman-temannya mengganggu Ika, atau yang lain yang mungkin lebih menarik. Tidak adanya pengembangan dari konflik ini, membuat drama yang sebagian besar bertempat di  sekolah ini kurang menarik dan cenderung terjadi kekosongan konflik.

Daftar Pustaka:
http//mawanae.weebly.com/8/post/2011/03/drama.html
http//pustaka.unpad.ac.id/archives/126219

Tidak ada komentar:

Posting Komentar