Petir
dan getir
Mengisyaratkan
kalbu yang teriris tipis berlapis
Terseok-seok
membawa seember tadahan air hujan
Tak
kuat,
Jatuh
terkulai dan tergeletak
Petir
dan getir
Membaur
lirih dalam dekap langit
Kurasa
sedikit hangat oleh pelukan semilir angin
Perlahan
menghapus bayang-bayang masalalu
Petir
dan getir
Menyeruak
menyambar langkah gontai sang pengharap
Melangkah
beriringan dengan seember air yang kian lama kian habis berceceran
Petir
dan getir
Seperti
keping logam yang tak menyatu,
Dan
kuhapus airmata kasih yang sempat terurai
Akhirnya
musnah,
Hilang
dan mengalir
Bersama
HUJAN HARI INI.
Surabaya,
23 Desember 2012
-dua tahun bersama-
Hidayatul
Ilmiah
Tidak ada komentar:
Posting Komentar